Ketersediaan air tanah yang cukup menjadi faktor penting dalam kehidupan masyarakat, terutama di daerah yang sering mengalami kekeringan saat musim kemarau. Di Desa Bagor sendiri mengalami kekurangan sumber air tanah ketika musim kemarau dikarenakan volume air tanah berkurang. Salah satu solusi untuk menjaga ketersediaan air tanah adalah dengan pembuatan sumur resapan. Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat, dilakukan kegiatan edukasi mengenai pembuatan sumur resapan sederhana dan ramah lingkungan di Desa Bagor oleh Rara Charista Tresnaningratri Setyowijoyo dari program studi Teknik Geologi selaku anggota KKN Tim 1 Universitas Diponegoro 2024/2025.
Kegiatan ini diawali dengan pemaparan mengenai kondisi aliran air tanah di Desa Bagor, sistem zona recharge air tanah, serta pentingnya sumur resapan dalam menjaga keseimbangan air tanah. Masyarakat diberikan wawasan tentang bagaimana air hujan dapat diserap secara maksimal ke dalam tanah melalui sumur resapan sederhana.
Selain itu, masyarakat Desa Bagor juga diajarkan langkah-langkah pembuatan sumur resapan yang mudah diterapkan dengan bahan yang tersedia di lingkungan sekitar. Dengan metode sederhana ini, diharapkan masyarakat dapat membuat sumur resapan sendiri di rumah masing-masing untuk membantu meningkatkan ketersediaan air tanah.
Setelah mengikuti edukasi ini, masyarakat Desa Bagor memahami berbagai penyebab kekeringan dan kekurangan sumber air saat musim kemarau. Masyarakat juga memperoleh pengetahuan tentang cara meningkatkan daya serap air hujan menggunakan sumur resapan. Antusiasme warga dalam mengikuti kegiatan ini sangat tinggi, dan tidak ditemukan hambatan berarti dalam pelaksanaannya. Edukasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dalam menjaga ketersediaan air tanah dan mengurangi dampak kekeringan.
Melalui edukasi ini, masyarakat Desa Bagor kini lebih memahami pentingnya menjaga keseimbangan air tanah dan dapat mengaplikasikan metode sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Pembuatan sumur resapan sederhana menjadi langkah nyata yang bisa diterapkan secara mandiri untuk menghadapi tantangan kekeringan di masa mendatang. Dengan adanya kesadaran ini, diharapkan Desa Bagor dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.
Penulis: Rara Charista Tresnaningratri S. - Departemen Teknik Geologi FT UNDIP
Dosen Pembimbing: Fathimah Kurniawati, S.E., M.Ec.Dev.
Lokasi KKN: Desa Bagor, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen
Adik
23 September 2022 09:44:35
Pertandingan Yang sangat Seru :)...